BERITA
kini beritamu esok beritaku berita-berita beratnya kita berita-berita laparnya bangsa kapan saja bisa berita berita biasa lupa berita biasa saja berita lupa biasa luar biasa menontonnya
sajak pribumiku hilang, keramaian desa isu binatang, pagi siang malam, semua yang beradu hanya kekosongan, dan hentakkan kaki mengetik tanah ribu harapan : Harga total.
janjiku ini tak akan ku ucap kepadamu, meski kau berstatus istriku, hanya aku yang tau. biarkanlah aku begini. semua ini untuk menyakinkan hatiku sendiri... puisi yang tercipta dalam lingkar hitam.. semua untukku bukan untukmu... itulah suasanaku kapan pun aku mau. inilah aku
suara gedung yang menghantarku tidur kaku membujur dan merimbunkan senyum senang saat itu berubah sejarah masalah pasrah korban dari ganasnya langkah langkah palu atas ke bawah dari pemerintah.
ku biarkan sastra bergabung dengan berita. ku acungkan sejari pena mengikuti raja. ku ikuti dan ku lawan lawan sopan tanpa terurus badan, gemuk ataupun kurus mengamuk atau kata plus aku ganas menghunus
apa anda sering melihat kami tuan, jika kami tak melihat, jangan utarakan kau sedang lapar, sudah cukup ribuan uang jalanan menindas kepala kami, hanya karna ini dianggap profesi, itu salah
kenapa aku yang masih sejagung dini harus makan pusing dan makan dengan cara minum... kenapa? sungguh aku ingin menampar basahnya pipi ini unttk melepas emosi.. untuk membuang amarah yang kian jadi raja resah.. kenapa aku harus begini? dimana kau! aku sedih, aku bagai tak punya hak memilih. kemana?
aku adalah setapak jalan yg lelah oleh langkah.. yang makin parah oleh muatan sampah... bagaimana bila aq marah, aq retakkan tanah dan mjdi dua terbelah... n kau tk bs melaju, bila kau melaju, kau akan bermasalah. akulah.
rakyat harus berbasi dahulu, lalu kau buang ke tabung berbau, tiada tutup hanya membuka, dan kami kau jadikan racunnya dunia, dan
saat udaranya menerkam jantung tuan... kau minta kami mjd pertanggung
jawaban.. kau sanksi kami yg tegas melawan.. tanpa basa basi kau beri
kami pangkat tahanan.. dan kami tunduk bagai hewan, yang kau pelihara utk sebuah urusan hitam, kesayanganmu hny memberi makan, namun membiarkan kami kurang pergaulan
aku salah dalam gelap, ku akui aq tak kuat, mimpi yg telah termuat diotak, harus kalah dan terjebak. aku risau dg mlm berangin, tubuh sekeliling membulat n menggigil, dingin. tapi ku melihat hidupnya kembali ranting, brgoyang brdansa dedaunan pun brdering
rumus sinus mendatar kuadran. disamping siku'' sejajar segitiga sama panjang. ku lht lagi ada sedikit satu bola mata. bisa hitam, putih bahkan menyaingi gelar. ia sering menentukan panas dingin per berpikir. sepertinyA ia tau, aq suka pusing,.
aku berharap agar ia suka aku seperti hati yang ku taruh di benzoat tapi apa yang ku harap hanya bagaikan aku ingin terbang tanpa sayap... rehab dan istirahat.
Aku yang sering memimpikanmu harus disini dalam mimpi, kalau aku ijinkan maukah kamuu menampar, SAdar. taukah kamu apa yang yang bawa, bukan bunga bukan boneka, karena aku tau kamuu menyaingi sebuah tahta, tapi peliharalah? hendaknya kamu jangan sampai lupa pada apa yang bisa dibuat oleh orang yang berdiri sendiri mencintai.
khas tuas merampas kertas terseok terpojok tak berbelok makin tersingkir mungkin diusir ketika tinta rajanya dunia dan belakangan halaman bertentangan goresan
kau
hanya bagian tangisan alam, kau hanya berlatar belakang hitam, jeritmu bagai
petir tanpa hujan, kau gelap yang redup tanpa malam, berhasilmu masuk kategori
manyun, kau murung dengan bentuk wajah merenung, jauh lipatan mata tanda kau tak lagi ada, tak perlu dan tak perlu lampu'' kalah.